Memasuki usia 40-an, tubuh mengalami berbagai perubahan fisiologis yang dapat memengaruhi tekanan darah. Tekanan darah menjadi salah satu indikator kesehatan yang penting untuk dipantau, terutama dalam upaya menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskular.

Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah mulai kehilangan elastisitasnya, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Pada wanita, perubahan hormon yang terjadi menjelang menopause juga dapat berkontribusi terhadap kenaikan tekanan darah.

Lalu, berapa seharusnya tekanan darah normal di usia 40-an? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Tekanan Darah Normal di Usia 40-an

Menurut pedoman dari American Heart Association (AHA), tekanan darah normal untuk orang dewasa, termasuk mereka yang berusia 40-an, adalah sekitar 120/80 mmHg. Angka pertama disebut tekanan sistolik (saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan angka kedua disebut tekanan diastolik (saat jantung berelaksasi).

Namun, tekanan darah di usia 40-an bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti gaya hidup, genetika, dan kondisi kesehatan yang dimiliki. Kebiasaan konsumsi garam berlebih, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara terus-menerus, yang pada gilirannya meningkatkan risiko hipertensi.

Selain itu, pada usia 40-an, tekanan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga seringkali meningkatkan tingkat stres, yang juga dapat berdampak pada tekanan darah.

Baca Juga: Gejala dan Faktor Penyebab Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Secara umum, tekanan darah dikategorikan sebagai berikut:

• Normal: 120/80 mmHg
• Prehipertensi: 120-129/80 mmHg
• Hipertensi tahap 1: 130-139/80-89 mmHg
• Hipertensi tahap 2: ≥140/≥90 mmHg
• Krisis Hipertensi: ≥180/≥120 mmHg (pada level ini, penanganan medis darurat sangatlah dibutuhkan)

Cara Menjaga Tekanan Darah Normal di Usia 40-an

Meskipun secara alami pembuluh darah menjadi kurang elastis seiring bertambahnya usia, Anda tetap bisa menjaga tekanan darah dalam batas yang normal dengan beberapa langkah berikut:

Menjaga pola makan sehat

Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, sebaiknya kurangi konsumsi garam dan makanan olahan. Sebaliknya, tingkatkan asupan buah, sayur, dan makanan tinggi serat. Pilih juga sumber protein sehat seperti ikan, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak.

Aktif bergerak dan berolahraga rutin

Aktif bergerak dan berolahraga secara rutin, setidaknya 150 menit per minggu, dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal di usia 40-an. Olahraga membantu jantung memompa darah lebih efisien, sehingga tekanan pada dinding arteri tetap stabil.

Kelebihan berat badan yang sering terjadi seiring bertambahnya usia juga dapat meningkatkan risiko hipertensi. Dengan berolahraga, tubuh dapat membakar kalori dan mengontrol berat badan, sehingga membantu menurunkan risiko hipertensi dan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.

Baca Juga: Makanan untuk Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Mengelola stres dengan baik

Mengelola stres dengan baik sangat penting untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Stres yang berkepanjangan dapat memicu peningkatan hormon stres seperti kortisol, yang bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah.

Untuk mengurangi dampak stres, Anda bisa mempraktikkan meditasi, latihan pernapasan dalam, dan yoga. Teknik-teknik ini membantu menenangkan pikiran, merelaksasi tubuh, dan menurunkan tekanan darah secara alami.

Menghindari kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Nikotin dan zat kimia dalam rokok dapat merusak elastisitas pembuluh darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko hipertensi kronis.

Selain langkah di atas, apabila Anda memasuki usia 40-an dan memiliki keluarga dengan riwayat hipertensi, sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Jika tekanan darah mulai meningkat, konsultasikan dengan dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!